Teknologi yang semakin berkembang, memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan komunikasi secara digital dengan banyak orang , lebih cepat dan dengan biaya yang murah. Komunikasi digital dapat dilakukan dengan berbagai aplikasi yang mudah digunakan contohnya adalah sosial media, ada banyak sosial media yang digunakan oleh masyarakat diantaranya facebook, path, twitter, instagram dan masih banyak lagi . Dengan sosial media pengguna dapat memposting berbagai macama bentuk data seperti teks , video, image , audia atau gabungannya. Namun banyak masyarakat dari kalangan anak – anak , remaja , ataupun dewasa justru di rugikan dengan postingan data tersebut, kenapa bisa demikian ? Karena postingan tersebut akan menjadi identitas dari pengguna yang tersebar di dunia maya, jika pengguna tersebut memposting dengan bijak maka masyarakat akan menilai baik , namun jika pengguna memposting sesuatu yang tidak sepantasnya seperti marah di sosial media , mengkritik melalui sosial media , men
Mental Blocking – By Lila Setiyani Di setiap keseharian saya , yang disibukkan dengan mengajar dan menangani persoalan mahasiswa yang banyak bertanya tapi cenderung pertanyaan yang mengarah ke arah mengeluh , mereka mencari pembenaran diri dengan barbagai alasan. Wajar itulah fenomena penyakit yang mulai berubah menjadi virus yang merusak mental mereka . Saya pernah membaca dari sebuah buku yang menceritakan ada telor elang yang jatuh ke sarang ayam , dan bercampur dengan telor ayam , induk ayam tidak menyadari bahwa adanya telur elang tersebut. Ketika dierami dan kemudian menetas , anak ayam dan anak elangpun sama memiliki kebiasaan , pola pikir yang sama. Pada suatu hari anak elang tersebut berfikir “andai saja aku seperti burung , pasti sangat menyenangkan karena aku bisa terbang dan melihat lebih luas “ kata anak elang. Anak elang tersebut tidak menyadari bahwa sebenarnya dia memiliki kemampuan untuk dapat terbang seperti elang , namun karena anak elang tersebut hi